Saturday, October 31, 2015

Dunia semakin kejam tetapi semangatnya mencari nafkah tak berhenti

Tukang parkir, profesi yang hanya di pandang rendah oleh sebagian orang. Namun tidak banyak orang mengira bahwa menjadi seorang tukang parkir adalah pekerjaan yang mulia. Itulah profesi yang sampai saat ini dijalani Bapak Tori. Ayah dari tiga orang anak ini sudah 5 tahun menjadi tukang parkir di Alfamart Bintara- Bekasi. Pekerjaan kecil yang sehari-hari dijalani dengan penuh rasa tanggung jawab yang besar tidak membuat Bapak Tori berkecil hati.

Senyuman natural penuh keikhlasan 
Lelaki kelahiran Brebes ini bercerita tentang komisi yang ia peroleh dari profesi yang ditekuninya ini, “Rp.100.000, kalau lagi rame, kalau lagi sepi paling cuma Rp.50.000”. Tentu hasil tersebut hanya untuk biaya makan Ia per-hari dan untuk biaya bayar kontrakan. Walau dengan pendapatan yang pas-pasan itu, Bapak Tori tetap menerimanya dengan penuh rasa syukur. Ia selalu menganggap bahwa ‘’Apabila pekerjaan selalu dijalani dengan ikhlas, maka akan menjadi berkah’’. Dengan kondisi ekonomi seperti ini, Bapak Tori berusaha dengan baik mengatur pengeluaran yang diperlukan.
Profesi menjadi tukang parkir membuatnya harus terpisah dari keluarga di Brebes, hanya tiga kali dalam setahun Ia pulang untuk melepas rindu dengan mereka, tepatnya pada moment besar keagamaan,”saya cuma pulang tiga kali dalam setahun, biasanya idul adha, Muharram dan Idul Fitri”.

Menghilangkan dahaga sejenak :)
Alasan mengapa Ia memilih bekerja sebagai tukang parkir adalah karena tidak ada pekerjaan lain yang sesuai dengan keahlian dan latar belakang pendidikannya. Ia tetap bersyukur, di kota besar seperti Jakarta masih banyak orang yang tidak memiliki pekerjaan, bahkan bergantung hidup dengan orang lain. Ayah dari 3 orang anak ini tetap tersenyum saat menjalani pekerjaanya.

Menyapu halaman parkir alfamart
Jika ada waktu luang, Ia menggunakannya dengan sebaik-baiknya untuk membaca Al-Qur’an. Ia tidak ingin ketinggalan dalam berburu amal untuk bekal di Akhirat kelak. Walau Ia miskin harta di Dunia, Ia tidak ingin miskin di Akhirat kelak. Ia selalu ingin menjalani hari demi hari menjadi semakin lebih baik. Di usianya yang ke 55 tahun, Ia semakin sadar bahwa umur semakin habis dimakan waktu. Kapan lagi banyak-banyak melakukan ibadah, kalau bukan sekarang? karena mati seseorang hanya Allah yang menentukan.


Bantuin karyawan Alfamart pasang Spanduk
Priwitan yang Ia tiup amat sangat nyaring sehingga mobilpun berhenti :)
Ia tak kenal lelah
Menjadi tukang parkir dijalaninya mulai tahun 2010. Tukang parkir yang selalu mengenakan pakaian security, rompi serta priwitan dan tabung sinar light glow ini banyak dikenal warga sekitar, baik karena penampilannya yang khas, maupun sikap ceria dan penuh semangatnya itu. Tempat tinggal Bapak Tori sangat jauh dari lokasi Alfamart tempat Ia bekerja. Sepeda tua miliknya adalah salah satunya sahabat yang setia mengantarnya untuk bekerja selama 5 tahun ini.
Ia selalu tersenyum dan mengucapkan terimakasih
Selfie bersama Bapak Tori  ^_^

Ia mengembalikan uang parkiran pengendara motor yang telah parkir di Alfamart
Inilah sepeda tua (sahabat) Bapak Tori