Tukang parkir, profesi yang hanya di pandang rendah oleh sebagian orang. Namun tidak banyak orang mengira bahwa menjadi seorang tukang parkir adalah pekerjaan yang mulia. Itulah profesi yang sampai saat ini dijalani Bapak Tori. Ayah dari tiga orang anak ini sudah 5 tahun menjadi tukang parkir di Alfamart Bintara- Bekasi. Pekerjaan kecil yang sehari-hari dijalani dengan penuh rasa tanggung jawab yang besar tidak membuat Bapak Tori berkecil hati.
|
Senyuman natural penuh keikhlasan |
Lelaki kelahiran Brebes ini bercerita tentang komisi yang ia peroleh dari profesi
yang ditekuninya ini, “Rp.100.000, kalau lagi rame, kalau lagi sepi paling cuma
Rp.50.000”. Tentu hasil tersebut hanya untuk biaya makan Ia per-hari dan untuk
biaya bayar kontrakan. Walau dengan pendapatan yang pas-pasan itu,
Bapak Tori tetap menerimanya dengan penuh rasa syukur. Ia selalu menganggap
bahwa ‘’Apabila pekerjaan selalu dijalani dengan ikhlas, maka akan menjadi
berkah’’. Dengan kondisi ekonomi seperti ini, Bapak Tori berusaha dengan baik
mengatur pengeluaran yang diperlukan.
Profesi
menjadi tukang parkir membuatnya harus terpisah dari keluarga di Brebes, hanya
tiga kali dalam setahun Ia pulang untuk melepas rindu dengan mereka, tepatnya
pada moment besar keagamaan,”saya cuma pulang tiga kali dalam setahun, biasanya
idul adha, Muharram dan Idul Fitri”.
|
Menghilangkan dahaga sejenak :) |
Alasan mengapa Ia memilih bekerja
sebagai tukang parkir adalah karena tidak ada pekerjaan lain yang sesuai dengan
keahlian dan latar belakang pendidikannya. Ia tetap bersyukur, di kota besar
seperti Jakarta masih banyak orang yang tidak memiliki pekerjaan, bahkan
bergantung hidup dengan orang lain. Ayah dari 3 orang anak ini tetap tersenyum saat
menjalani pekerjaanya.
|
Menyapu halaman parkir alfamart |
Jika ada waktu luang, Ia menggunakannya
dengan sebaik-baiknya untuk membaca Al-Qur’an. Ia tidak ingin ketinggalan dalam
berburu amal untuk bekal di Akhirat kelak. Walau Ia miskin harta di Dunia, Ia
tidak ingin miskin di Akhirat kelak. Ia selalu ingin menjalani hari demi hari
menjadi semakin lebih baik. Di usianya yang ke 55 tahun, Ia semakin sadar bahwa
umur semakin habis dimakan waktu. Kapan lagi banyak-banyak melakukan ibadah,
kalau bukan sekarang? karena mati seseorang hanya Allah yang menentukan.
|
Bantuin karyawan Alfamart pasang Spanduk |
|
Priwitan yang Ia tiup amat sangat nyaring sehingga mobilpun berhenti :) |
|
Ia tak kenal lelah |
Menjadi tukang parkir dijalaninya mulai
tahun 2010. Tukang parkir yang selalu mengenakan pakaian security, rompi serta
priwitan dan tabung sinar light glow ini banyak dikenal warga sekitar, baik
karena penampilannya yang khas, maupun sikap ceria dan penuh semangatnya itu.
Tempat tinggal Bapak Tori sangat jauh dari lokasi Alfamart tempat Ia bekerja.
Sepeda tua miliknya adalah salah satunya sahabat yang setia mengantarnya untuk
bekerja selama 5 tahun ini.
|
Ia selalu tersenyum dan mengucapkan terimakasih |
|
Selfie bersama Bapak Tori ^_^ |
|
Ia mengembalikan uang parkiran pengendara motor yang telah parkir di Alfamart |
|
Inilah sepeda tua (sahabat) Bapak Tori |
No comments:
Post a Comment